Mengenal Kesenian Krumpyung Asli Purbalingga yang Butuh Regenerasi

Arbi Anugrah
Mengenal Kesenian Krumpyung Asli Purbalingga yang Butuh Regenerasi. Foto: Dok Humas Pemkab Purbalingga

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Kesenian di Kabupaten Purbalingga sebenarnya sangat banyak dan perlu dilestarikan. Akan tetapi, banyak dari jenis kesenian asli Purbalingga yang tidak terregenerasi dengan baik, bahkan terancam punah dan tidak diketahui oleh generasi muda Purbalingga.

“Minat generasi muda terhadap kesenian, termasuk kesenian Krumpyung ini perlu mendapat perhatian agar tetap bisa dilestarikan,” kata Debora Vivi Martining Astuti, dari sanggar aksara gemilang Yogyakarta saat pementasan kesenian Krumpyung, Minggu (9/7) kemarin di GOR Mahesa Jenar Purbalingga.

Kesenian Krumpyung sendiri merupakan kesenian asli Purbalingga yang berasal dari Desa Langgar, Kecamatan Kejobong. Debora dan timnya melakukan telah observasi tentang kesenian Krumpyung kurang lebih setahun. Ini ia lakukan untuk dapat didokumentasikan dan menceritakan secara menarik melalui buku dan film dokumenter. 

Atas kerja kerasnya tersebut, kesenian Krumpyung dianugerahi sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari pemerintah pada tahun 2021. “Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia di tahun 2021. Tidak mudah untuk meraih prestasi tersebut,” ujarnya.

Debora mengatakan, syarat mendapatkan pengakuan Warisan Budaya Tak Benda cukup rumit. Pertama, kesenian itu minimal telah dikenal setidaknya 2 generasi atau berusia 50 tahun dan dapat dibuktikan. Selama adalah, kesenian itu harus memiliki maestro Krumpyung yang saat ini dipimpin oleh Is Sulemi.

“Jika ada kesenian lain di Purbalingga yang memenuhi kriteria di atas, bisa untuk diajukan menjadi Warisan Budaya Tak Benda,” katanya

Sementara menurut Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Wasis Andrianto mengatakan, kesenian Krumpyung jika tidak dipahami dengan seksama, maka penikmat kesenian tidak dapat membedakan kesenian ini dengan calung dan sejenisnya. Cara memainkan dan menyajikannya pun membutuhkan teknik tersendiri, sebab dalam kesenian Krumpyung tiba-tiba akan terjadi lompatan nada yang signifikan, lompatan ini juga akan diikuti oleh penari.

“Kesenian Krumpyunh memiliki makna filosofi tersendiri. Bupati juga mengapresiasi setiap pelestarian budaya Purbalingga," pungkasnya.

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network