"Kami menyimpulkan dari pengamatan fotografer bahwa bekantan jantan dan lutung betina kawin di daerah tersebut. Ada kelompok campuran di mana bekantan betina bahkan merawat bayi lutung perak," jelas Ruppert.
Terlebih lagi, di lokasi tersebut (Sungai Kinabatangan), terdapat banyak populasi bekantan dan lutung keperakan. Kedua spesies monyet ini memiliki perbedaan yang mencolok.
Sebelumnya, kera raksasa ini hidup di hutan semi-tropis di Cina selatan dan Asia Tenggara sekitar 300.000 tahun yang lalu. Namun, masih sedikit yang diketahui tentang penampilan fisik atau perilaku kera raksasa ini.
Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan analisis terhadap sisa-sisa fosil yang tidak lengkap, seperti rahang bawah dan gigi, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kera ini memiliki kesamaan dengan kera-kera yang ada di Asia Tenggara.
Herve Bocherens, seorang peneliti dari University of Tübingen di Jerman, menjelaskan bahwa sisa-sisa fosil ini tidak mencukupi untuk menentukan apakah hewan tersebut memiliki dua atau empat kaki, serta proporsi tubuhnya.
Namun, Herve dengan yakin menyatakan bahwa orangutan adalah kerabat terdekat Gigantopithecus, dan kera ini memiliki warna bulu merah atau hitam keemasan.
Editor : EldeJoyosemito