3. Maping Lokasi
Kemudian, Lanal Cilacap melakukan mapping pada Minggu (16/7/2023) sekitar pukul 09.30 WIB. Sebab, pihaknya menduga kuat ada kapal perang yang tenggelam di perairan alur Cilacap. Lalu, Danlanal kemudian meminta bantuan dari Underwater Documentary Team (UDT) Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) yang mempunyai kemampuan Technical Wreck Diving dan dokumentasi bawah air.
Sisa-sisa amunisi yang ditemukan. (Foto: iNewsPurwokerto)
4. Amunisi buatan Amerika Serikat
Danlanal mengatakan amunisi yang ditemukan jenis kaliber produk Amerika Serikat. Kaliber 12,7 mm tersebut memang amunisi produk Amerika. Kaliber 12,7 ini berdasarkan penelusuran histori merupakan amunisi senjata mitraliur. Biasanya, amunisi tu terpasang di pesawat Amerika dengan type P40E. “Amunisi tersebut dipasang di pesawat Amerika jenis P40E yang kemungkinan diangkut oleh kapal perang USS Langley,”kata Danlanal.
5. Penyelaman Tim Kopaska
Tim Puskopaska TNI AL akhirnya datang ke Cilacap pada Kamis (20/7/2023) untujk melaksanakan penyelaman untuk menindaklanjuti temuan ribuan amunisi di perairan Pulau Nusakambangan. Ada 7 personel yang dilibatkan, terdiri dari 5 personel Kopaska dan satu orang historical diver dan satu technical diver. Penyelaman dipimpin langsung oleh Direktur Operasi Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) Letkol Laut (P) Yudo Ponco.
6. Kesulitan identifikasi kapal
Langkah awal adalah pemetaan terlebih dahulu untuk menentukan titik penyelaman. Dari head stamp tersebut, senjata itu memang bukan buatan Indonesia tapi Amerika. Asalnya dari senjata browning yang saat itu digunakan pada saat era PD II. Utamanya sebagai senjata pertahanan udara yang menempel di wing guns di pesawat. Namun, Tim Kopaska kesulitan untuk mengidentifikasi kapal. Tetapi tim mampu menelusuri bangkai kapal sejauh 100 meter.
7. Temukan ruangan penyimpan amunisi dan senjata
Saat penyelaman hari kedua pada Jumat (21/7/2023), Tim Kopaska AL menemukan area chamber atau tempat penyimpanan senjata dan amunisi. Pada hari kedua penyelaman, tim Kopaska menemukan tempat penyimpanan senjata. Ini menguatkan bahwa bangkai kapal yang ditemukan adalah kapal perang. Direktur Operasi Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) Letkol Laut (P) Yudo Ponco mengatakan selama dua hari pihaknya menelusuri serpihan bangkai kapal.
“Kami menemukan satu chamber, sebuah ruangan dengan tinggi sekitar 3 meter. Di dalam chamber, kami menemukan adanya amunisi yang masih utuh. Kuningan dengan proyektil sdan elongsong masih bagus. Bahkan kita masih bisa membaca headstamp. Amunisi yang ditemukan dan kondisinya utuh adalah kaliber 12,7 mm,”katanya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait