Di sisi lain, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial P3A Kabupaten Kebumen, Marlina Indirianingrum, menambahkan bahwa peringatan HAN di Kebumen dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti lomba menggambar, bernyanyi, seni tari, cerdas cermat, lomba ramah anak, serta menghidupkan kembali permainan tradisional anak yang semakin jarang ditemukan di masyarakat. Selain itu, juga diadakan talk show tentang kampanye perlindungan anak.
"Harapannya, anak-anak dapat melindungi diri mereka sendiri, karena saat ini sudah zaman digitalisasi, di mana banyak kejahatan atau kekerasan yang terjadi secara online," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, piala, piagam penghargaan, dan hadiah diberikan kepada para pemenang lomba, termasuk pemenang sekolah ramah anak, desa ramah anak, dan puskesmas ramah anak.
Mengenai kasus kekerasan terhadap anak, Marlina mengakui bahwa angka kasus di Kebumen masih tinggi dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, di sisi lain, dia menyebut ini juga menunjukkan adanya keberanian para korban untuk melapor.
"Meskipun angka kekerasan meningkat, ini juga menunjukkan bahwa masyarakat sekarang semakin berani melapor," ucapnya.
Marlina menambahkan bahwa banyak masyarakat sebelumnya enggan melapor karena merasa malu, takut menyebarkan aib keluarga, atau takut mendapatkan tekanan dan ancaman. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan kampanye bahaya kekerasan di masyarakat sebagai langkah pencegahan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait