Setelah terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Sudirman kemudian dipilih menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Melalui Konferensi TKR pada tanggal 2 November 1945, ia terpilih sebagai Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.
Kemudian, pada tanggal 18 Desember 1945, ia diangkat menjadi Jenderal melalui pelantikan oleh Presiden.
Ketika pasukan sekutu tiba di Indonesia dengan niat merampas senjata Jepang, pasukan Belanda juga turut ambil bagian. Oleh karena itu, TKR terlibat dalam pertempuran melawan pasukan sekutu.
Pada bulan Desember 1945, pasukan TKR di bawah kepemimpinan Sudirman terlibat dalam pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkan serangan bersama terhadap posisi Inggris. Pertempuran yang berlangsung selama lima hari ini akhirnya memaksa pasukan Inggris mundur ke Semarang.
Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II, ibu kota Negara Republik Indonesia berada di Yogyakarta karena Jakarta telah jatuh ke tangan Belanda sebelumnya.
Pada saat itu, Jenderal Sudirman yang berada di Yogyakarta sedang mengalami sakit parah. Kesehatannya sangat lemah karena hanya satu paru-parunya yang masih berfungsi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait