Walikota Tono menjelaskan bahwa Tono memiliki banyak lapangan pekerjaan, namun kekurangan tenaga kerja. Dia juga menyebut bahwa tenaga kerja dari Indonesia dikenal memiliki kepribadian dan etos kerja yang baik. "Saya yakin Purbalingga dan Tono memiliki potensi untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan," katanya.
Sebelum penandatanganan kesepakatan, delegasi Purbalingga telah mengunjungi perusahaan-perusahaan yang akan menampung tenaga kerja dari Indonesia. Bupati Tiwi juga bertemu dengan pekerja asal Indonesia yang bekerja di sana.
Bupati Tiwi juga memperkenalkan produk-produk unggulan Purbalingga, seperti gula merah serbuk organik, kopi arabica, bulu mata palsu, batik, blangkon Soedirman, abon koki, dan wayang suket.
"Kesempatan ini juga merupakan promosi bagi produk-produk kita dan kami berharap dapat membuka peluang ekspor," ujarnya.
Bupati Tiwi didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Johan Arifin, Sekretaris Badan Keuangan Daerah, R. Budi Setiawan, dan Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Hasan Nuruddin.
Sementara itu, Walikota Tono didampingi oleh istri Rumiko Tada, Deputi Walikota Souki Suzuki, dan Divisi Urusan Umum dan Perencanaan, Hidetomo Suzuki.
Turut hadir juga walikota tetangga Tono City, yaitu, Walikota Obu City, Hideto Okumura, Walikota Sumita Town, Kenichi Kanda, pejabat dari Prefektur Iwate, serta para pimpinan perusahaan yang akan menerima tenaga kerja asal Indonesia. Selain itu, juga hadir pejabat dari Kedutaan Besar Indonesia di Jepang serta warga Indonesia yang tinggal di Tono City.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait