Menurut Daniel selain mengangkat potensi batik khas Banyumasan, kegiatan ini juga diharapkan dapat dijadikan ajang untuk semakin memperkenalkan produk-produk UKM para pengrajin batik di wilayah Banyumas.
“KAI terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata secara kontinu kepada masyarakat, salah satunya melalui program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” imbuh Daniel.
Program TJSL KAI ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam upaya meningkatkan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi KAI sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Melalui peringatan Hari Batik Nasional 2023 ini diharapkan warisan budaya batik akan semakin mendunia dan masyarakat Indonesia akan memiliki kepercayaan diri memakai batik sebagai upaya merawat warisan budaya Indonesia.
“Hari Batik Nasional tidak hanya untuk menguatkan jati diri Bangsa Indonesia, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri batik,” pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait