Perjalanan penuh sejarah yang dilalui di berbagai samudra membawanya masuk ke perairan Jawa. Maka itu, di tiap sudut bangunan ini memiliki filosofi misalnya pada bagian atas bangunan yang bertingkat tiga bentuknya segi delapan dan menyerupai pagoda dalam kepercayaan China berarti keberuntungan.
Ukuran bangunan 11 x 9 meter juga memiliki filosofi angka 11 mengikuti ukuran awal Kakbah yang dibangun Nabi Ibrahim dan angka sembilan berasal dari Wali Songo yang memengaruhi penyebaran Islam di Nusantara. Ketua Harian Masjid Muhammad Cheng Hoo Hasan Basri menuturkan, masjid ini memang hasil perpaduan gaya Indonesia, Arab, dan China.
Maka itu, Masjid Cheng Ho didominasi oleh empat warna merah, kuning, biru, dan hijau yang ada dalam kepercayaan Tionghoa. Empat warna ini adalah simbol kebahagiaan, kemasyhuran, harapan, dan kemakmuran, serta masih banyak filosofi yang terkandung di dalamnya.
Di pelataran masjid di sisi selatan ini juga banyak informasi yang tertulis di dinding marmer hitam dengan tinta emas yang bisa dibaca dan pelajari terkait perjalanan hidup Sang Laksamana Cheng Ho hingga singgah dan menyebarkan Islam di Nusantara, sejarah Masjid Cheng Ho dari awal berdiri hingga saat ini beserta fasilitas yang tersedia.
“Ada juga syair-syair terjemahan bahasa China yang merupakan hadiah motto dan harapan dari berbagai pihak. Syair-syair itu masih tetap bisa diperdengarkan,” katanya.
Di sisi utara pelataran masjid, para jamaah juga bisa melihat relief wajah Laksamana Muhammad Cheng Ho dengan replika kapalnya yang digunakan untuk menyeberangi Samudera Hindia. Dari relief ini terdapat pesan tersirat bahwa umat Islam diminta untuk tetap rendah hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait