Sementara Djasarmen mengatakan bahwa dirinya peduli dan pecinta budaya tradisional sepert ebeg, wayang dan lainnya.
“Sejak kecil saya sudah kenal dengan wayang di Sumatra sana. Kalau ebeg di sana namanya kuda lumping. Jadi, saya memang pecinta budaya tradisional,”ujarnya.
Menurut Djasarmen, budaya harus terus diuri-uri supaya tidak punah. Bahkan, dia berkeinginan untuk terus menghidupkan ebeg dengan cara menggelar pementasan-pementasan.
“Pementasan harus secara rutin dilaksanakan, sebagai upaya untuk melestarikan budaya tradisional yang ada. Kami komitmen untuk mengadakan itu, dengan menghadirkan para penonton,”tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait