Berbagi pengalaman saat nyantrik, Dani S Budiman mengatakan selama berproses kreatif dengan Narsihati, telah merubah cara pandangnya tentang Lengger yang selama ini kerap diidentikkan dengan 'saru'.
"Ketika aku bertemu dengan bu Narsih, kita berbagi cerita dan segala macam, ada fase-fase yang akhirnya aku kepantik, bahwa aku sempat mengamini lengger dalam persepsi tertentu. Bahwa lengger dipersepsikan dengan suatu hal yang 'saru'," ujarnya.
"Tetapi ketika aku bertemu dengan bu Narsih, akhirnya pertemuan-pertemuan itu memantik memori itu lagi dan secara tidak langsung ada yang di bantah. Lakunya bu Narsih mencoba membantah persepsi itu, kalau lengger yang selalu dikaitkan dengan persepsi 'saru', itu terbantahkan oleh bu Narsih," lanjutnya.
Narsihati dalam penilaian Dani adalah Indang, Inang dan juga Indung, bagaimana dia menjadi Ibu, bagaimana dia memelihara, dan bagaimana cara merawat lingkungan sekitar.
"Jadi ketika dia melepas atribut lenggernya, dia keluar dari panggung, dia juga tetap menghidupi. Jika bicara Lengger, Lengger adalah tari, tari adalah gerak, ya bu narsih adalah sebenar-benarnya pergerakan, sebenar-benarnya menggerakkan. Jadi ada pergerakan yang diberikan oleh bu Narsih di luar dari aktivitas panggung," ungkapnya.
Rangkaian kegiatan Jagad Lengger Festival 2024 sudah dimulai dari kegiatan Nyantrik, kemudian Ziarah Dariah yang digelar pada tanggal 25-26 dan diakhiri pada acara puncak JLF pada tanggal 28-30 di area Kecamatan Banyumas. Program-progran JLF dapat diikuti di media sosial instagram, @jagatlenggerfest.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait