Sementara keahlian lain Tatang Koswara mahir dalam melacak jejak musuh. Dia dapat membedakan darah korban yang tertembak di kepala (campuran warna putih dari cairan otak) dengan darah korban yang tertembak di dada (berwarna merah dan jumlahnya banyak).
Tatang Koswara wafat pada 3 Maret 2015 pukul 19.30 akibat serangan jantung. Ia sempat dilarikan ke RS Medistra Jakarta, namun nyawanya tidak tertolong.
Kisah dan keahlian Tatang Koswara menjadi legenda dan inspirasi bagi para prajurit dan generasi penerus bangsa. Keberanian, kecerdasan, dan dedikasinya dalam menjalankan tugasnya patut dicontoh dan dihormati.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait