Kunyit Jawa berasal dari Indonesia dan telah tersebar dan tumbuh liar di Thailand, Filipina, Sri Lanka, dan Malaysia. Ini juga telah digunakan sebagai aditif makanan untuk meningkatkan rasa makanan. Selain itu, tanaman ini telah dimanfaatkan dalam dunia pengobatan untuk mengobati beberapa penyakit dan sebagai suplemen. Senyawa yang paling umum dalam kunyit jawa adalah xanthorrhizol.
Studi tentang senyawa aktif xanthorrhizol menunjukkan bahwa senyawa ini dapat menurunkan gen inflamasi pada jaringan adiposa, hati, dan otot pada pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan xanthorrhizol menghambat produksi sitokin inflamasi pada jaringan adiposa dan ekspresi tumor necrosis factor (TNF-α).
Penggunaan xanthorrhizol dapat menurunkan respons proinflamasi pada pasien COVID-19, akan tetapi penggunaan xanthorrhizol untuk pengobatan dan pencegahan COVID-19 masih membutuhkan evaluasi lebih lanjut, terutama dalam pengaturan uji klinis.
Jahe (Zingiber officinalis) merupakan tanaman obat yang telah banyak digunakan untuk menyembuhkan batuk, pilek, mual, asma, mabuk perjalanan, morning sickness, radang sendi, dan keluhan saluran pencernaan. Jahe mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Jahe juga terbukti mempunyai aktivitas antiinflamasi, anti jamur dan anti kanker.
Cengkeh (Syzygium aromaticum) memiliki kandungan minyak atsiri yang mempunyai aktivitas sebagai antimikroba, antivirus, anti inflamasi, analgesik, antioksidan dan dapat menghambat terjadinya sindrom pernapasan akut yang diakibatkan oleh virus COVID-19.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait