Di profil Instagram-nya, Vavilova mengklaim berbicara dalam empat bahasa: Inggris, Rusia, Spanyol, dan Arab, serta memiliki minat dalam game, kripto, bahasa, dan pola pikir.
Telegram, yang memiliki sekitar 1 miliar pengguna aktif bulanan, didirikan oleh Durov dan saudaranya pada tahun 2013 di Rusia. Durov meninggalkan Rusia pada pertengahan tahun 2010-an dan menetap di Dubai. Ia dianugerahi kewarganegaraan Prancis pada tahun 2021.
Menanggapi penangkapan Durov, Telegram menyatakan pada hari Minggu bahwa mereka mematuhi hukum Uni Eropa dan kebijakan moderasi konten, dan menambahkan bahwa klaim bahwa Durov bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform oleh pelaku kejahatan adalah "tidak masuk akal."
Banyak politisi Rusia mengecam penangkapan Durov, dengan beberapa menganggap penangkapan tersebut mungkin memiliki motif politik. Beberapa tokoh masyarakat di Barat, termasuk jurnalis Tucker Carlson dan pengusaha Elon Musk, juga telah berbicara membela Durov.
Yulia Vavilova, wanita yang ditangkap bersama bos Telegram Pavel Durov
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait