Sebagai bagian dari rangkaian pembukaan YPL ke-16, Golkar Institute juga menggelar Dialog Publik dengan tema Pembangunan Sumber Daya Manusia untuk Indonesia Emas 2045.
Dalam dialog tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, yang menjadi pembicara, juga menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi, hal ini agar Indonesia tidak terjebak pada status negara berpendapatan menengah.
"Kalau mau maju, kita harus sehat," tegas Budi.
Selain itu, menurut Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, yang ikut menjadi pembicara mengatakan terkait empat faktor yang mempengaruhi kecerdasan seseorang, diantaranya adalah penyakit menular, aktivitas intelektual, kebiasaan makan dan genetika. Ia menjelaskan peran negara dalam menangani faktor utama seperti pencegahan penyakit menular dan perbaikan pola makan.
Sedangkan menurut Wakil Ketua Komisi Pendidikan DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dalam kesempatan tersebut menyoroti soal adanya kesenjangan dalam fasilitas pendidikan dan kesehatan, khususnya di daerah.
"Di dapil saya, perbedaan fasilitas antara Balikpapan dan Mahakam Ulu masih sangat mencolok," ujar Hetifah.
Melalui rangkaian program pendidikan politik ini, Partai Golkar berusaha membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dapat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan global di masa depan.
"Pendidikan politik bukan hanya tentang membangun pemimpin hari ini, tapi juga mempersiapkan mereka di masa depan untuk menjadi pemimpin yang memiliki wawasan global, agar mampu menghadapi tantangan internasional ataupun nasional dan dapat menggapai Indonesia Emas 2045,” pungkas Ace.
Acara ini menjadi bukti, meskipun Partai Golkar baru saja mengalami dinamika Munas, komitmen untuk dapat terus menjalankan pendidikan politik akan tetap menjadi prioritas, demi terciptanya masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Editor : Aryo Arbi
Artikel Terkait