Alternativa Film Project inDrive Luncurkan Penghargaan dan Festival Film 2024 di Yogyakarta

Arbi Anugrah
Alternativa Film Project inDrive Luncurkan Penghargaan dan Festival Film 2024 di Yogyakarta. Foto: Istimewa

Sementara menurut Wahyu Ramadhan, Communications Manager inDrive Indonesia, menyampaikan keseriusan inDrive terkait kepeduliannya terhadap isu-isu sosial.

"inDrive telah bekerja di garis depan dalam menangani ketidakadilan sosial, di mana pun dan kapanpun kami bisa. Bisnis kami berkembang pesat dengan misi kami untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia," ujarnya.

Ia menjelaskan jika pihaknya juga telah bermitra dengan organisasi lokal termasuk Yayasan Anak Yatim, Dompet Dhuafa, Waste4Change, dan Carbon Ethics guna meluncurkan proyek sosial untuk percakapan lingkungan, bantuan kemanusiaan, dan tujuan pendidikan.

“Untuk memaksimalkan dampak positif kami, kami membuat hub yang disebut inVision. inVision menantang alokasi sumber daya yang tidak adil dalam pendidikan, industri kreatif, perusahaan rintisan, dan olahraga dengan membuat area-area ini dapat diakses oleh semua orang, dan Alternativa Film Project merupakan bagian penting darinya,” lanjut Wahyu Ramadhan menambahkan.

Pada Media Day tersebut, publik diperkenalkan dengan duta baru Alternativa Film Project, aktivis dan sineas Indonesia Abigail Limuria. Abigail merupakan salah satu pendiri What Is Up, Indonesia? (WIUI), sebuah media independen yang mengurusi sosial politik Indonesia dengan cara yang mudah dipahami oleh orang Indonesia yang tumbuh di luar negeri.

Selain WIUI, Abigail turut menulis dan menerbitkan sendiri buku "Lalita: 51 Kisah Perempuan Hebat Indonesia", yang telah terjual lebih dari 4000 eksemplar di seluruh Indonesia, dan menyutradarai beberapa film.

"Saya sangat senang bisa terlibat dalam proyek dengan misi mulia ini. Ini merupakan ruang untuk membahas isu sosial yang relevan dengan negara yang mengikuti Alternativa melalui film. Jadi ngga melulu melihat komersial dan cinematic dalam film. Lebih dari itu," kata Abigail Limuria.

Komite Seleksi Penghargaan Film Alternativa, yang tahun ini beranggotakan 24 pakar industri film dari seluruh dunia, akan mengumumkan daftar nominasi pada pertengahan Oktober mendatang. Para pemenang akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film dari Asia dan kawasan lain, serta tokoh masyarakat dan perwakilan LSM.

Total hadiah untuk Penghargaan ini adalah $100.000, dengan $20.000 untuk masing-masing dari empat kategori film berdurasi penuh dan $10.000 untuk masing-masing dari dua pemenang Penghargaan Film Pendek.

Lulu Ratna, Alternativa Film Awards 2024 Selection Committee Member menjelaskan jika para pemenang akan dapat menggunakan hadiah ini untuk kampanye berdampak atau untuk lebih mengembangkan keterampilan pembuatan film mereka.

Misalnya, lanjut Lulu, pada tahun 2023, sutradara Nepal Rajan Kathet dan Sunir Pandey, yang memenangkan Penghargaan Nativa untuk film 'No Winter Holidays', menggunakan hadiah mereka untuk menyelenggarakan distribusi teatrikal film tersebut di Nepal, serta seperti pemutaran di komunitas di wilayah tempat mereka syuting, dan pemutaran untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas.

“Salah satu keunikan Alternativa adalah sifatnya yang Nomaden. Sehingga setiap kawasan yang dituju dapat memaksimalkan isu sosial yang ingin disampaikan, sangat relevan dan mewakili," tutup Lulu dalam sesi tanya jawab.

Perhelatan Alternativa Film Project 2024 secara berkala akan di-update dalam website resmi https://alternativa.film/ atau sosial media Instagram di @alternativa.film.sea dan @alternativa_film.

Editor : Arbi Anugrah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network