“Pada akhirnya, saya memilih untuk dikelilingi oleh orang-orang yang menghargai saya apa adanya, bukan hanya berdasarkan penampilan.”
Perubahan tubuh Lina terinspirasi oleh seni surealisme dan biomekanik, yang menjadi bagian dari perjalanan ekspresi dirinya.
“Tato adalah bagian dari ekspresi diri saya yang terus berkembang, jadi saya tidak merasa akan berhenti dalam waktu dekat,” tambahnya.
Dia bahkan telah merencanakan beberapa sesi tambahan untuk mendapatkan lebih banyak modifikasi tubuh di masa depan. Lina juga menegaskan bahwa modifikasi tubuhnya tidak memengaruhi status hubungannya.
"Status hubungan saya tidak bergantung pada penampilan. Saya percaya hubungan sejati terjalin pada tingkat yang lebih dalam daripada penilaian yang dangkal,” jelasnya.
Bagi Lina, setiap tato dan implan bukan hanya hiasan visual, tetapi representasi dari perjalanannya melampaui batasan konvensional.
“Setiap kali saya mendapatkan yang baru, itu seperti menambahkan lapisan lain ke cerita saya,” tutupnya dengan penuh keyakinan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait