PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi andalan bagi keluarga Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas.
Tri Hastuti (60) seorang pensiunan guru membagikan pengalaman keluarganya yang telah berulang kali memanfaatkan Program JKN untuk pembiayaan pengobatan jantung.
Pengalaman yang menurut Tri paling berkesan adalah saat dirinya mengalami permasalahan jantung beberapa waktu lalu. Ia tidak menyangka akan mengalami gangguan Aritmia karena sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berfungsi mengatur detak atau irama jantung tidak bekerja dengan baik.
“Waktu bulan Ramadhan kemarin tiba-tiba jantung saya berdebar tidak normal dan badan terasa panas semua. Setelah mendapatkan penanganan ternyata ada kelainan pada irama detak jantung,” tuturnya yang disambangi ketika mengakses layanan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto pada Kamis (10/10/2024).
Tri merasa puas karena mendapatkan penanganan yang sigap tanpa adanya diskriminasi. Tidak hanya dirinya, kondisi kurang beruntung juga dihadapi sang suami Sigit Pramono (61) yang telah lebih dahulu harus berjuang menghadapi penyumbatan jantung yang diderita pada tahun 2021.
“Setelah menjalani pemeriksaan ternyata sudah ada penyumbatan di tiga titik pembuluh darah jantung. Akhirnya saya harus menjalani pemasangan ring dan semuanya ditanggung Program JKN,” ungkap Sigit.
Sigit merasa bersyukur dengan kehadiran Program JKN yang telah menanggung seluruh biaya pengobatannya. Bergabung dalam kepesertaan JKN memberikan rasa aman dan tenang dalam menghadapi risiko keuangan yang timbul dari layanan kesehatan yang dibutuhkan.
“Sangat berat sekali kalau tidak ada Program JKN. Bisa dibayangkan saya dan istri sakit jantung jadi untuk berobat mungkin bisa habis sampai jutaan. Saya berharap program ini tetap ada untuk membantu masyarakat,” ucapnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait