“Hampir semua segmen pemilih mengalami peningkatan dukungan terhadap pasangan Fahmi-Dimas, terutama di kategori usia muda,” ujar Eko.
Sementara itu, elektabilitas pasangan Tiwi-Hendra turun dari 59,5% menjadi 44,2%, rata-rata berkurang 0,44% per hari selama periode yang sama. Penurunan ini menjadi indikasi adanya perubahan preferensi pemilih secara signifikan.
Data hasil survei oleh PolMark Indonesia. (Foto: iNewsPurwokerto)
Kenaikan elektabilitas Fahmi-Dimas dan penurunan Tiwi-Hendra menghasilkan crossing dalam grafik elektabilitas. PolMark mencatat bahwa pasangan Fahmi-Dimas kini unggul dibanding Tiwi-Hendra.
“Posisi unggul ini menunjukkan tren yang baik bagi pasangan Fahmi-Dimas. Jika mampu menjaga momentum, mereka memiliki peluang besar memenangkan Pilkada Purbalingga 2024,” kata Eko.
Perbedaan grafik elektabilitas kedua paslon, yaitu nomor urut satu yang terus menurun dan nomor urut dua yang terus naik menghasilkan crossing. Hasilnya, menurut survei PolMark, pasangan Fahmi - Dimas mengungguli Tiwi - Hendra dalam elektabilitasnya.
“Berdasarkan data survei yang ada, Mas Fahmi dan Mas Dimas sementara unggul. Posisi ini terjadi dengan adanya cross signifikan sehingga menunjukkan tren yang baik untuk elektabilitas Fahmi - Dimas. Apabila pasangan ini mampu menjaga momentum maka berpeluang untuk memenangkan Pilkada Purbalingga 2024,"ujarnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait