Waspadai Kanker Payudara, Dosen Keperawatan Unsoed: Kenali Sejak Dini

Arbi Anugrah
Dosen Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof. Mekar Dwi Anggraeni, S.Kep., Ns., M.Kep., Ph.D. Foto: Dok Unsoed

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Kesehatan perempuan memegang peranan penting dalam membentuk generasi yang kuat dan berkualitas. Namun, kanker payudara masih menjadi salah satu ancaman serius yang membayangi kaum perempuan di Indonesia. Penyakit ini bahkan tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi akibat kanker di kalangan perempuan.

Berdasarkan data terbaru, tercatat lebih dari 68 ribu kasus baru kanker payudara di Indonesia setiap tahunnya, atau sekitar 16,6% dari total keseluruhan kasus kanker. Ironisnya, lebih dari 22 ribu perempuan meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit ini. Yang mengkhawatirkan, penderita kanker payudara kini semakin banyak ditemukan pada usia yang lebih muda.

Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kanker payudara adalah keterlambatan dalam mendeteksi penyakit ini. Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 mengungkapkan bahwa lebih dari 70% kasus terdiagnosis saat sudah memasuki stadium lanjut, padahal deteksi dini bisa mengurangi risiko kematian hingga 43%.

Dosen Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof. Mekar Dwi Anggraeni, S.Kep., Ns., M.Kep., Ph.D., menekankan pentingnya pencegahan dan deteksi dini sebagai strategi utama melawan kanker payudara.

“Menjalani pola hidup sehat adalah salah satu langkah paling sederhana namun efektif. Perbanyak konsumsi buah, sayuran, dan protein, batasi asupan lemak, rajin berolahraga, serta hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol," kata Prof Mekar dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental dan spiritual. “Kelola stres dengan baik, jaga hubungan sosial, dan seimbangkan hidup dengan ibadah serta kegiatan positif lainnya,” tambahnya.

Salah satu cara deteksi dini yang bisa dilakukan secara mandiri adalah SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Prof. Mekar menyarankan setiap perempuan melakukan SADARI sebulan sekali, idealnya beberapa hari setelah menstruasi.

Editor : Arbi Anugrah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network