Budayawan dan Pegiat Lingkungan Gelar Penghijauan, Serukan Penyelamatan Gunung Slamet

Elde Joyosemito
Sejumlah budayawan, seniman, dan pegiat lingkungan di Banyumas, menyerukan aksi penyelamatan Gunung Slamet yang kian terancam akibat alih fungsi hutan lindung. (Foto: iNewsPurwokerto)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Sejumlah budayawan, seniman, dan pegiat lingkungan di Banyumas, menyerukan aksi penyelamatan Gunung Slamet yang kian terancam akibat alih fungsi hutan lindung menjadi lahan pertanian.

Seruan ini diwujudkan melalui aksi tanam seratus bibit pohon tahunan di Dusun Sirongge, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Minggu (17/5/2025). 

Kegiatan ini diprakarsai oleh Ketua Yayasan Dhalang Nawan Bambang Barata Aji  dan menjadi simbol gerakan konservasi lereng selatan Gunung Slamet.

"Gerakan ini bukan sekadar menanam pohon. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kami terhadap kelestarian hidup, khususnya di kawasan Gunung Slamet," ujar Bambang.

Bambang menjelaskan, Gunung Slamet menghadapi berbagai tekanan ekologis, mulai dari pembukaan hutan untuk proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang kini mangkrak, hingga perluasan lahan pertanian di sisi barat gunung, khususnya untuk tanaman kentang.

Sebagai respons, para pegiat lingkungan kini mengampanyekan penetapan Gunung Slamet sebagai taman nasional. 

Meski demikian, Bambang mengakui masih ada keraguan di masyarakat terhadap efektivitas status taman nasional dalam melindungi kawasan, terutama jika pengelola bekerja sama dengan investor besar.

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network