Kisah Operasi Mapenduma 1996, Ketika Prabowo Subianto Pimpin Pembebasan Sandera WNA 

Sucipto
Danjen Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto di Papua saat Operasi Mapenduma pada 1996. Salah satu prajuritnya ketika itu, Serka Bayani, anggota Kopassus yang merupakan putra asli Papua. (Foto: Instagram/Prabowo Subianto).

“Jangankan Kelly Kwalik, monyet pun tidak mau tinggal di situ,” ujar Bayani dengan logat khas Papua, yang menurut Prabowo hingga kini masih terngiang jelas dalam ingatannya.

Keyakinan Bayani menjadi penentu. Prabowo akhirnya memutuskan tetap melaksanakan serangan ke enam titik sesuai data intelijen internal. 

Operasi berjalan lancar dengan dukungan enam helikopter serbu. Hasilnya, para sandera berhasil dibebaskan, meski tiga di antaranya ditemukan telah tewas dibunuh penyandera.

Operasi Mapenduma tercatat sebagai salah satu operasi militer paling kompleks yang pernah dilaksanakan TNI, dan menjadi bukti peran penting prajurit lokal seperti Serka Bayani dalam keberhasilan misi. 

Di sisi lain, keputusan Prabowo yang lebih memercayai intuisi anak buahnya ketimbang teknologi asing menjadi cerminan filosofi kepemimpinan lapangan yang mengakar pada kepercayaan dan pemahaman terhadap medan.

Kini, lebih dari dua dekade kemudian, kisah ini tetap dikenang sebagai salah satu contoh keberhasilan operasi penyelamatan sandera yang melibatkan kerja sama erat antara pasukan elite dan kearifan lokal.

Editor : EldeJoyosemito

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network