Prevalensi Stunting di Purbalingga Tercatat Masih 11,67 Persen

Elde Joyosemito
Sekretaris Bapelitbangda Purbalingga, Rida Kusumawati, memaparkan bahwa prevalensi stunting di Purbalingga pada 2024 tercatat 11,67 persen. (Foto: Pemkab Purbalingga)

Program ini, menurut Jusi, mampu mengoptimalkan efektivitas intervensi dan meningkatkan koordinasi antarlembaga.

“Kami menerapkan pendekatan terukur dan berbasis data. Selain itu, program ini memperkuat sinergi antarinstansi untuk memastikan penanganan stunting lebih tepat sasaran,” ujar Jusi.

Jusi juga menekankan pentingnya layanan KB pasca persalinan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting. 

“Kami mewajibkan penggunaan KB pasca salin bagi peserta UHC. Ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan wajib menggunakan KB sebelum pulang, sebagai langkah nyata menjaga kesehatan ibu dan anak,” tegasnya.

Penilaian yang dipimpin Yuli Arsianto dari DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah ini menjadi momentum bagi Kabupaten Purbalingga untuk terus memperkuat program konvergensi stunting. 

Dengan dukungan kolaborasi, inovasi, dan peningkatan layanan, Pemkab Purbalingga optimistis dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Editor : EldeJoyosemito

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network