Bedanya, ABI memberi intervensi langsung pada persoalan utama kemiskinan, yakni ketiadaan pendapatan. “Program ini memberi martabat dan kebebasan bagi penerima untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak,” jelasnya.
Selain itu, Barid menilai implementasi ABI akan memberi efek ganda pada perekonomian lokal. Dana yang disalurkan kepada 19.630 warga miskin diyakini akan berputar kembali di warung, pasar, hingga UMKM desa.
Ia pun mendesak Pemkab dan DPRD Banyumas membuka ruang dialog untuk mempertimbangkan usulan ini secara serius.
“Ini momentum untuk mengubah krisis kepercayaan publik menjadi kebijakan populis yang historis, sekaligus monumental bagi pengentasan kemiskinan di Banyumas,” tegas Barid.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait