“Format seperti ini jelas tidak adil. Keadilan kompetisi adalah fondasi utama sepak bola internasional,” tegasnya.
Meski kecewa, Arnold berusaha mengalihkan fokus timnya ke pertandingan berikutnya. Irak dijadwalkan menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) dalam dua laga krusial pada 13 dan 18 November mendatang.
Hasil dari duel tersebut akan menentukan langkah mereka menuju babak playoff antar-konfederasi yang berlangsung Maret 2026.
“Kami harus segera bangkit dan fokus menghadapi UEA. Dua pertandingan ini akan menjadi ujian besar bagi mental dan kedewasaan pemain kami,” tutur pelatih berusia 61 tahun itu.
Arnold optimistis Irak masih memiliki peluang besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Jika berhasil menyingkirkan UEA, mereka akan menghadapi wakil dari Amerika Selatan, Afrika, atau Oseania untuk memperebutkan tiket terakhir ke putaran final.
“Kami belum menyerah. Semua tim berjuang demi mimpi yang sama, dan saya hanya berharap semuanya bisa bersaing dengan cara yang adil,” pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait