PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sebuah video menampilkan sejumlah pejabat Pemkab Banyumas tengah mengikuti touring dan menikmati pesta bersama keluarga, ramai diperbincangkan warganet.
Rekaman berdurasi sekitar 40 detik yang diunggah akun Facebook Info Seputar Banyumas Purwokerto itu menunjukkan para pejabat mengendarai sepeda motor berbagai tipe, termasuk moge.
Tidak hanya aksi berkendara, cuplikan lain memperlihatkan para istri pejabat bergembira ria dalam sebuah pesta. Mereka tampak berjoget dengan asyik.
Unggahan tersebut memantik reaksi keras dari publik. Hingga kini, video itu telah respons dari warganet. Mayoritas komentar bernada kritik dan kekecewaan terhadap perilaku para pejabat tersebut.
Sejumlah warganet bahkan melontarkan komentar pedas. Pemilik akun Z... menuliskan, “Boro-boro mikir bencana, jalan rusak yang dilewati tiap hari saja tidak diurus.”
Akun JI...bahkan menulis sumpah serapah. Warganet lain, A...menyampaikan kritik mengenai kondisi jalan rusak di Banyumas. “Daripada buat hura-hura, tolong lihat jalan di seluruh Kabupaten Banyumas sudah minta diganti aspalnya,” tulisnya.
Rangkaian komentar tersebut dinilai sebagai bentuk luapan kekesalan masyarakat, sekaligus mencerminkan ketimpangan sosial yang mereka rasakan.
Publik menilai pejabat sebagai pelayan masyarakat justru menunjukkan gaya hidup kontras dengan situasi warga, terlebih Banyumas tengah dilanda berbagai bencana.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie, memberikan penjelasan atas viralnya potongan video tersebut.
Ia menegaskan bahwa konten yang beredar merupakan gabungan dari sejumlah kegiatan komunitas motor, bahkan sebagian berasal dari tahun sebelumnya.
Agus menyampaikan bahwa touring motor yang terlihat dalam video bukan agenda resmi pemerintah, melainkan aktivitas komunitas yang diikuti berbagai elemen masyarakat. “Mayoritas pesertanya dari kalangan swasta, bukan hanya ASN,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan dilaksanakan pada hari libur sehingga tidak mengganggu pelayanan publik, dan seluruh biaya ditanggung pribadi oleh para peserta. Touring semacam ini, kata Agus, sering disertai aksi sosial seperti pembagian sembako, perbaikan ruang terbuka hijau (RTH), hingga pembangunan jamban keluarga.
Berbagai komunitas motor di Banyumas juga ikut terlibat, mulai dari Vespa Paseban, Motor Antik (MACI), Motor Modifikasi Banyumas (MMB), hingga komunitas Sipitung.
“Kami mengakomodasi komunitas-komunitas tersebut agar tetap memiliki wadah dan menjaga kebersamaan,” tegasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
