Motivasinya untuk terus berdonor tidak lepas dari pengalaman pribadi. Ia berkomitmen menjadi pendonor rutin setelah sang istri pernah mengalami kondisi kritis dan membutuhkan transfusi darah.
“Saya berjanji kepada istri untuk menjadi pendonor darah sukarela. Istri saya sembuh, dan karena rasa berhutang budi itu saya rutin donor darah,” tuturnya.
Saat ini PMI Banyumas membutuhkan sekitar 230 kantong darah setiap hari. Sekitar 63 persen dari kebutuhan tersebut dipenuhi melalui kegiatan donor darah keliling menggunakan mobil unit PMI.
Sementara Pemkab Banyumaas terus mengajak masyarakat untuk semakin menguatkan gerakan donor darah sukarela sebagai bentuk kepedulian sosial yang memiliki dampak langsung terhadap keselamatan banyak orang.
Ajakan tersebut disampaikan dalam sambutan tertulis Bupati Banyumas yang dibacakan Wakil Bupati Dwi Asih Lintarti saat menghadiri Temu Silaturahmi Penggerak Donor Darah. Ia menegaskan bahwa donor darah yang dilakukan secara sukarela dan berkesinambungan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah.
Lintarti menambahkan, satu kantong darah bahkan dapat membantu lebih dari satu orang, sehingga pendonor yang telah mencapai 125 kali donor memiliki kontribusi luar biasa bagi kesehatan publik. Ia berharap dedikasi para pendonor veteran ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk rutin mendonorkan darah.
Selain bermanfaat bagi penerima, kegiatan donor darah juga memberikan dampak positif bagi kesehatan pendonor. Karena itu, ia menilai pola donor teratur dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat sekaligus memperkuat empati sosial.
“Perubahan zaman dan tantangan kesehatan masyarakat akan terus bergerak. Karena itu, komitmen kita dalam mendukung gerakan donor darah sukarela harus semakin diperkuat,” ujarnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
