“Sudah delapan tahun suami terus rawat jalan. Kontrol tiap bulan. Selama ini Program JKN sangat membantu. Pelayanan di rumah sakit cepat dan tidak membeda-bedakan pasien JKN atau umum,” ujarnya.
Namun ujian baru datang pada pertengahan 2025. Suaminya kembali harus dirawat intensif selama sepuluh hari.
“Badannya bengkak dan sesak napas, sampai harus masuk HCU. Ternyata ada penumpukan cairan di paru-paru, jadi harus dikeluarkan,” tutur Duta.
Di tengah kekhawatiran itu, Program JKN kembali menjadi penyelamat. Seluruh kebutuhan medis, mulai dari obat hingga perawatan intensif, sepenuhnya ditanggung.
“Karena HCU, saya sempat takut biayanya besar. Saya tanya ke petugas rumah sakit, ternyata tidak ada tambahan biaya sama sekali. Kaget, tapi bersyukur,” ucapnya lega.
Kini, Duta memanfaatkan berbagai kemudahan layanan digital JKN. Setiap kali mendampingi suaminya kontrol, ia selalu menggunakan fitur pendaftaran antrean melalui Aplikasi Mobile JKN untuk memastikan proses rawat jalan berjalan lebih praktis dan efisien.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait
