China sudah memiliki beberapa metode untuk menonaktifkan satelit. Di antaranya menggunakan metode penghancuran secara keras dan lunak, dengan penggunaan dua kategori senjata luar angkasa.
Untuk hard kill membutuhkansenjata yang secara fisik menyerang target seperti rudal. Sementara penghancuran lunak menggunakan senjata jamming dan laser. Ini termasuk jammer gelombang mikro yang dapat mengganggu komunikasi atau komponen listrik.
Senjata laser resolusi milimeter yang kuat yang dapat menangkap gambar resolusi tinggi dan membutakan sensor satelit.
Ada senjata siber untuk meretas jaringan satelit dan rudal anti-satelit jarak jauh (ASAT) untuk menghancurkan satelit Starlink. “Rasi bintang Starlink merupakan sistem terdesentralisasi. Konfrontasi ini bukan tentang satelit individu, tetapi seluruh sistem,” tulis para peneliti.
Mereka menguraikan bagaimana serangan terhadap sistem Starlink akan membutuhkan beberapa tindakan berbiaya rendah dan efisiensi tinggi. P
Persisnya seperti apa langkah-langkah ini masih belum jelas. Para peneliti mengusulkan bahwa China harus mengembangkan satelit mata-matanya sendiri untuk mengintai Starlink dengan lebih baik.
Starlink telah digunakan untuk keperluan militer dalam konflik Rusia Ukraina.
Starlink adalah jaringan internet satelit broadband yang dikembangkan oleh perusahaan SpaceX Musk yang bertujuan untuk mengirimkan akses internet ke pelanggan di mana saja di dunia (selama mereka memiliki parabola Starlink untuk terhubung ke satelit).
Sejak satelit Starlink pertama diluncurkan pada 2019, SpaceX telah menempatkan lebih dari 2.300 unit satelit di antaranya ke orbit rendah Bumi, dan perusahaan berencana mengirim hingga 42.000 satelit ke luar angkasa untuk membentuk megakonstelasi raksasa.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait