Setelah menjadi petani, sang ayah memilih mendirikan usaha kecil dengan membuka toko cat pada 1962 di Malang. Ibunya pun juga membuka toko kelontong dua tahun kemudian.
Usaha cat ini yang mengantarkan Hermanto dan saudaranya sukses. Hermanto yang merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara ternyata sudah dikenalkan dengan dunia bisnis sejak dini.
Sejak usia 5 tahun, angpau yang dia peroleh rutin dibelanjakan untuk membeli beberapa barang dari toko kelontong ibunya yang harganya diperkirakan akan naik seperti terigu, biskuit, telur dan sebagainya. Sejak saat itu, Hermanto mulai kenal dengan yang namanya investasi.
Dia juga diajarkan mengelola bisnis saat berusia 8 tahun dengan membantu ayahnya menjaga toko cat. Bahkan saat usianya menginjak 14 tahun, Hermanto diberikan kepercayaan oleh ayahnya untuk mengelola apotek.
Pengetahuan perihal investasi emas juga diajarkan oleh kedua orang tuanya, mulai dari gram hingga 1 kg emas pada usia 15 tahun. Seiring waktu, dia dipercaya mengelola usaha cat tembok tersebut.
Bersama tim, dia sukses mengembangkan bisnis PT Avia Avian. Kemudian pada 28 November 2015, lahirlah Tancorp Abadi Nusantara. Tancorp berhasil melahirkan beberapa subholding yang bergerak di berbagai bidang industri mulai dari properti, consumer goods, distribusi, hospitality, retail, healthy and beauty.
Pada 8 Desember 2021, Avian resmi menjadi perusahaan terbuka ke-50 di Bursa Efek Indonesia. Bahkan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) dan pengembang properti Tanrise Properti (PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk/RISE) yang merupakan anak usaha Tancorp telah melakukan IPO.
Tidak hanya itu, anak usahanya yang lain PT Tancorp Investama Mulia melakukan investasi dengan menambah kepemilikan saham di emiten pemilik gerai Manzone, PT Mega Perintis Tbk (ZONE).
Bagi Hermanto, kunci dari kesuksesannya adalah berbakti kepada kedua orang tua. Dengan begitu, dia yakin rezeki akan mengalir deras.
Editor : Aryo Arbi
Artikel Terkait