Cegah PMK pada Hewan Ternak, Dokter Ini Ciptakan Ramuan Obat Herbal

Angga Rosa
Dokter Hewan Mukhlas Yasi Alamsyah saat memberikan ramuan herbal ke sejumlah sapi yang terindikasi PMK di Desa Polobugo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jumat (3/6/2022). Foto/IST

SEMARANG, iNews.id – Mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah marak, dokter hewan ini berhasil menciptakan obat herbal untuk penyakit PMK. Obat herbal ini terbukti mampu menyembuhkan sapi yang terindikasi terjangkit PMK di Desa Polobugo, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

“Saya menangani PMK mulai pertengahan Mei 2022. Total kasus PMK yang saya tangani mencapai 130 ekor sapi. Tingkat kesembuhan hewan yang terjangkit PMK sekitar 80-90 persen karena PMK memiliki tingkat kematian yang rendah," kata Mukhlas Yasi Alamsyah, Jumat (3/6/2022).

Obat herbal atau probiotik herbal itu telah dibuatnya sejak tahun 2000. Probiotik herbal ini berbentuk sirup yang digunakan sebagai supporting atau bahkan untuk mengobati.

"Saya membuat obat herbal ini karena obat medis mahal. Bahan baku obat herbal ini menggunakan potensi yang ada di sekitar saya seperti tanaman dan lainnya yang dibentuk menjadi probiotik herbal,” ujarnya.

Mukhlas menjelaskan, ada beberapa daun-daunan yang digunakan membuat obat herbal untuk menyembuhkan PMK. Selain itu, tetes tebu, air tanah dan bakteri Lactobacillus. 

Cara pembuatannya juga mudah. Setelah semua bahan herbal dicampur jadi satu, kemudian ditutup didiamkan selama empat hingga tujuh hari. Selanjutnya, bisa diaplikasikan dengan dosis setengah gelas atau 100 mm diminumkan ke sapi saat pagi dan sore.

"Untuk pengobatan PMK, probiotik herbal yang sudah saya buat ditambah beberapa daun untuk anti radang,” imbuhnya.

Adapun cara pengobatannya, probiotik herbal tersebut diminumkan kepada hewan ternak seperti sapi dengan dosis setengah gelas. Untuk antibiotik penurun panas, ditambah ramuan daun rambutan. 

Dia mengatakan, fungsi probiotik herbal tersebut untuk meningkatkan sistem metabolisme tubuh hewan. Karena obat tersebut memiliki efek untuk sumber tenaga, meningkatkan metabolisme tubuh serta anti radang dan anti panas,” ujarnya.

Mukhlas tidak mengenakan tarif untuk probiotik herbal yang dibuatnya. “Saya hanya pasang tarif Rp50.000 pada awal menangani kasus hewan terindikasi PMK. Selanjutnya saat mengontrol hewan termasuk pemberian obat herbal tidak saya kenakan tarif alias gratis,” ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, untuk mencegah penularan PMK dapat menggunakan air garam dengan disemprotkan di sekitar lingkungan kandang. "Ini untuk mencegah penyakit ke luar dan masuk ke kendang," katanya.

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network