Rusmin mengatakan, perjuangan lulusan SMA Kartika XX-2 Kendari menjadi prajurit tidak mudah. Sebelum tahun ini, Baharuddin sudah pernah mencoba ikut seleksi tahun 2020 lalu.
"Pada tahun 2020, yang bersangkutan berhasil mencapai tingkat pusat di Makassar. Namun karena belum maksimal, dia harus pulang," kata Rusmin.
Belajar dari kegagalannya tersebut, akhirnya putra pasangan La Halia (49) dan Wa Ode Bia (47) ini berhasil mempersiapkan diri lebih baik. Tahun ini, dia berhasil lolos untuk mengikuti pendidikan di Rindam XIV/Hsn.
"Ini tidak saja menggambarkan perjuangan tanpa lelah. Keberhasilannya ini membuka harapan Baharudin untuk mengangkat martabat dan derajat keluarganya,”ujarnya.
Baharuddin diketahui berasal dari keluarga sangat sederhana. Orang tuanya menghidupi kebutuhan keluarga sekaligus menyekolahkan Baharudin dari kesehariannya sebagai pedagang asongan kerupuk di lampu merah Pasar Panjang, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sultra.
"Selama tujuh tahun, ibu dan bapaknya mangkal dan berjualan kerupuk di sana dari pagi sampai sore. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hasil jualannya itu, juga untuk membiayai Baharudin sekolah sampai tingkat SMA di SMA Kartika XX-2, yaitu sekolah yayasan milik TNI AD,”jelas dia.
Keberhasilan Baharuddin tentu saja sangat membanggakan bagi keluarganya. Keluarga besar TNI AD pun ikut bangga karena Baharuddin lulusan dari SMA yang berada di dalam Yayasan TNI AD.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait