Kisah Heroik Dua Bidan di Papua, Bantu Persalinan di Belantara Saat Tengah Malam

Chanry Andrew Suripaty
Kisah dua bidan di Papua yang heroik menyelamatkan persalinan di tengah hutan

MERAUKE, iNews.id - Salah satu tempat bekerja yang penuh tantangan di Indonesia adalah Papua. Wilayah setempat masih banyak daerah-daerah terpencil dan terisolasi. Hutan belantara juga begitu luas.

Bagi dua bidan ini, sudah menjadi konsekuensi kemanusiaan untuk datang jika ada warga yang ingin melahirkan. Mereka tidak mengenal medan dan waktu. Bahkan, ada juga ancaman kekerasan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dua bidan yang heroik itu adalah adalah Suria Ningsih yang akrab dipanggil Bidan Bela, dan Noni Tefa atau biasa dipanggil Bidan Noni. Keduanya tetap terpanggil untuk melayani masyarakat. Bahkan, tengah malam dan di hutan belantara.

Kedua bidan bekerja di Puskesmas Waan, Distrik Waan, Kabupaten Merauke. Salah satu kisah mereka adalah menolong persalinan seorang ibu di tengah hutan diunggah di Facebook pada 1 Juni 2022 dan menjadi viral. 

Bidan Bela menceritakan, persalinan itu terjadi pada Sabtu (28/5/2022) pukul 22.00 WIT. Ibu yang hendak melahirkan itu berada jauh dari fasilitas kesehatan. 

"Faktor lainnya adalah tindakan Suami Siaga dan pantangan adat istiadat setempat yang begitu kental bagi seorang perempuan di saat tiba waktunya untuk melahirkan," kata Bidan Bela saat berbincang dengan iNews.id, Minggu (5/6/2022).  

Bela menceritakan, walaupun dia dan Bidan Noni sudah bergerak menuju rumah ibu tersebut, namun karena lokasinya yang jauh maka proses persalinan akhirnya dilakukan di tengah hutan.  

"Bahkan kami sempat bingung mencari posisi ibu tersebut berada. Hal ini karena kondisi hutan dan malam yang gelap dan letaknya di hutan dan berdekatan dengan pantai,”katanya. 

Ia mengungkapkan, suami dari ibu tersebut tidak bisa mengantar dan hanya bisa menemani dari jarak tertentu. 

"Kembali karena pantangan adat istiadat setempat dan pada akhirnya seorang ibu harus melahirkan bayinya dengan selamat di hutan gelap dan beralaskan rumput serta ditemani oleh dua orang adik perempuannya yang masih remaja,”ujarnya. 

Menurutnya, dia dan Bidan Noni yang tiba di lokasi persalinan langsung mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk keselamatan ibu dan bayinya. 

"Setibanya di tempat kami hanya bisa berusaha melanjutkan tindakan medis atau pertolongan persalinan dengan cepat dan tepat untuk keselamatan ibu dan bayi,”tambahnya. 

"Kemudian membawa ibu dan bayinya ke Pustu untuk melanjutkan proses penanganan medis terhadap ibu dan bayi. Semua itu karena mukjizat, karena Kasih Tuhan yang besar, ibu dan bayi selamat dan sehat,”katanya. 

Bidan Bela yang sudah sejak tiga tahun bertugas sebagai tenaga kontrak di pedalaman Merauke mengatakan, seluruh perjuangan dan pelayanan yang mereka lakukan adalah tugas dan kewajiban yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.  

"Kalau saya sendiri sebelumnya saya tugas di Asmat sebagai tenaga kontrak kurang lebih tiga tahun (Januari 2019 - Desember 2021). Kemudian tahun ini baru_baru bertugas di tempat sekarang sebagai tenaga kontrak dari Januari 2022," katanya.  

"Jadi saya baru enam bulan per tanggal  1 Juni 2022 kemarin di Puskesmas Waan Distrik Waan, Merauke. Rekan saya, yakni Bidan Noni telah bertugas sebagai tenaga kontrak mulai dari 2014 lalu di Puskesmas Waan Distrik Waan, Merauke. Semua yang kami lakukan adalah merupakan tugas dan tanggung jawab yang wajib dikerjakan,”ucapnya. 

 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network