Dari gabungan dua kata tersebut, kata Purwokerto memiliki arti disusun pada waktu permulaan. Sedangkan secara etimologis, penyebutan atau bacaan yang tepat untuk kota Purwokerto sebenarnya adalah Purwakerta atau Purwakarta.
Mengapa kemudian disebut Purwokerto. “Itu merupakan kecelakaan dan keterpaksaan sejarah, karena terdapat sebuah kota di Jawa Barat dengan nama yang sama (Purwakarta),” tulisnya.
Ada beberapa kemungkinan asal muasal Purwokerto. Prof Sugeng menyebutkan:
1. Ada sebuah legenda penamaan Purwokerto yang berasal dari seorang tokoh pendatang. Ia bernama Kiai Kartisara (salah seorang tokoh dalam Geger Pecina di Kartasura). Kartisara mengusulkan nama Purwakerta. Kartisara sendiri memiliki seorang putra bernama Kendang Gemulung yang memiliki peguron (yang berarti tempat berguru).
Lama kelamaan kata peguron berubah menjadi Peguwon. Namun, Sugeng Priyadi menilai bahwa penafsiran legenda tersebut kurang memahami bahwa di Banyumas terdapat kerajaan bawahan Majapahit, yakni Paguwan atau Peguwon yang dalam teks-teks Babad Banyumas disebut kadipaten Wirasaba.
Penamaan Purwokerto diambil dari peninggalan sejarah berupa gugusan batu yang diberi nama “Makam Astana Dhuwur Mbah Karta” di Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur. Gugusan batu itu merupakan reruntuhan bangunan candi yang dimanfaatkan untuk pembangunan bendungan Sungai Pelus.
Editor : EldeJoyosemito