get app
inews
Aa Read Next : Thaif: Jejak Sejarah Kota Bersejarah di Timur Tengah

Gendong Ibu Naik Haji, Ini Kisah Uwais Al Qarni Pemuda Penghuni Langit

Rabu, 22 Juni 2022 | 17:05 WIB
header img
Kisah Uwais Al Qarni menggendong ibunya naik haji dari Yaman. (Foto: ist/Ilustrasi)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Uwais Al Qarni menggendong ibunya yang sudah tua dan lumpuh naik haji mengandung banyak hikmah. Uwais Al Qarni merupakan seorang yatim yang hanya tinggal bersama ibunya, ia begitu taat, hingga ia menggendong sang ibu untuk menunaikan ibadah haji dari Yaman ke Mekkah.

Karena sifat taat dan berbakti kepada orangtuanya itu, Rasulullah SAW pun menyebut jika Uwais Al Qarni adalah penghuni langit. Bahkan, Nabi SAW juga menyematkan Uwais Al Qarni sebagai pemimpin para tabiin.

Uwais Al-Qarni memiliki nama lengkap, Abu Amru Uwais bin Amir bin Jaza al-Qarni al-Muradi al-Yamani, adalah penduduk dari Qaran di Yaman, ia lahir pada tahun 594 M, dari Bani Murad dan meninggal pada tahun 657 M, di makamkan di Raqqah, Suriah. Ia juga pernah ikut dalam perang Shiffin.

Meskipun Rasulullah SAW memang tidak pernah bertemu dengan Uwais Al Qarni. Namun, nama Uwais disebut oleh Rasulullah SAW. Uwais hidup pada zaman Rasulullah SAW dan tinggal di Yaman dengan ibunya. Setelah Rasulullah SAW wafat, Uwais baru bisa pergi ke Mekkah mengantarkan ibunya melaksanakan ibadah haji.

Uwais Al Qarni mendapatkan ujian berupa penyakit sopak. Seluruh tubuhnya menjadi belang-belang karena penyakit sopak tersebut. Ibunya sudah tua dan sakit lumpuh, namun Uwais Al-Qarni senantiasa merawat ibunya dengan telaten dan penuh kesabaran.

Dia juga berusaha selalu memenuhi semua permintaan ibunya yang lumpuh itu. Tapi hanya satu permintaan yang belum dikabulkan dan kesulitan untuk memenuhinya.

“Wahai anakku, Uwais ! mungkin aku tidak akan lama lagi bisa bersamamu. Tolong, ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan ibadah haji,” kata ibunya.

Setelah mendengar permintaan dari ibunya tersebut, Uwais terdiam dan termenung memikirkan caranya agar sang ibu bisa menunaikan ibadah haji. Jika memakai kendaraan berupa unta maupun keledai jelas tidak mungkin karena tidak punya biaya.

Jalan satu-satunya yakni menggendong ibunya dari kota kelahirannya Al Qarn, Yaman meski harus menempuh jarak yang sangat jauh perjalanan menuju ke Mekkah (Yaman ke Mekkah kira-kira 1.119 Km). Selain itu juga akan melewati padang tandus yang luas dan sangat panas.

Setelah berpikir cukup lama mencari jalan keluarnya, kemudian Uwais memutuskan untuk membeli anak lembu dan membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi, Uwais bolak-balik menggendong anak lembu tersebut naik turun bukit. Bahkan ia sampai disebut gila oleh orang-orang yang melihat tingkah lakunya. 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut