Namun pada 1962 Titiek memutuskan untuk berhenti dari orkes Studio Jakarta dan mulai belajar untuk menulis lagu dari Zainal Ardi yang menjadi suaminya pada saat itu. Pada tahun berikutnya Titiek meluncurkan albumnya yang berjudul Si Hitam dan Pita (1963) yang berisi 12 lagu.
Tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu. Sejak saat itu Titiek terus meluncurkan album solo maupun album bersama beberapa penyanyi lainnya seperti Irama Lenso dan Bing Selamet. Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek Puspa juga terjun ke dunia akting.
Kemampuannya dalam menggarap operet membuatnya berani untuk melebarkan karyanya dengan terlibat di beberapa film. Itulah deretan artis legendaris yang yang diberi nama panggung oleh Soekarno dan berhasil sukses hingga akhir hayat mereka.
Rima Melati
Artis legendaris yang yang diberi nama panggung oleh Soekarno berikutnya adalah Rima Melati. Sosoknya sudah sangat populer di perfilman Indonesia. Waktu telah membuktikan pemilik nama asli Marjolien Tambajong itu mampu bertahan dan konsisten dalam akting.
Awal mula nama Rima Melati diberikan karena nama aslinya dianggap terlalu kebarat-baratan. Presiden pertama Republik Indonesia itu akhirnya mengganti nama Marjolien Tambajong menjadi Rima Melati sekitar awal 1960-an.
Inspirasi nama Rima sebetulnya didapatkan dari Marjolien sendiri. Dia diilhami oleh tokoh Rima the Bad Girl dalam film Green Mansions (1959). Saat itu, Marjolien tengah mengandung anak keduanya yang ingin diberi nama Rima jika perempuan.
Sayangnya, sang anak meninggal sebelum dilahirkan.
Editor : Arif Syaefudin