get app
inews
Aa Read Next : Demo Penyelamatan Demokrasi, Ratusan Mahasiswa Purwokerto Bakar Ban 

Demonstrasi Mahasiswa Besar-besaran Ini, Pernah Terjadi di Era Soekarno

Senin, 06 Juni 2022 | 10:44 WIB
header img
(Foto : Ist)

Aksi demonstrasi oleh kalangan mahasiswa sudah ada sejak jaman dahulu. Bahkan, di era kepemimpinan bapak proklamator, Ir Soekarno, pernah terjadi demo besar-besaran dari kelompok mahasiswa Indonesia. 

Demo para mahasiswa ini mengungkapkan protes terhadap pemerintahan Presiden Soekarno kala itu. Apa saja itu? Berikut informasinya seperti yang dikutip iNews Purwokerto dari Okezone.com : 

1. Demonstrasi Tritura

Demonstrasi besar dilakukan mahasiswa pada 10 Januari 1966. Kala itu, Indonesia masih di bawah komando Presiden Soekarno. 

Berkumpul di Universitas Indonesia, mahasiswa yang menamakan dirinya sebagai KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) turun ke jalan. KAMI sendiri merupakan federasi yang menampung organisasi-organisasi mahasiswa di Indonesia dan berdiri pada 25 Oktober 1965. 

Para mahasiswa menyuarakan Tritura (Tri Tuntutan rakyat) yang berisi tuntutan pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan harga. Tidak hanya berlangsung di Jakarta, gerakan protes ini juga menjamur di Yogyakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, dan Banjarmasin.

Dalam aksi para mahasiswa itu, Bung Karno dianggap tidak tegas dalam memberantas dan membubarkan eksistensi PKI. Bung Karno justru mengatakan bahwa partai yang dipimpin D.N Aidit itu berjasa dalam perjuangan Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

Mahasiswa sudah tidak menaruh kepercayaan kepada Bapak Proklamasi itu. Ditambah, kacaunya harga kebutuhan pokok hanyalah pengalihan isu yang dibuat oleh beberapa menteri. 

Tujuannya, agar isu ganyang PKI bisa diredam. Aksi demonstrasi tidak dapat dihindarkan dan menjadi sebuah demonstrasi besar dalam sejarah perjalanan bangsa.

Usai mendapat tekanan selama kurang lebih 3 bulan dari mahasiswa, Soekarno akhirnya mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret atau yang dikenal dengan Supersemar.  

2. Demonstrasi Mahasiswa 1952

Sebelum Tritura, ada pula aksi demo yang diprakarsai para mahasiswa, tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1952. Mereka atas nama masyarakat, menuntut pemerintahan Presiden Soekarno untuk membubarkan parlemen dan menggantinya dengan parlemen baru.

Tuntutan ini disuarakan karena masyarakat menilai parlemen terlalu ikut campur terlalu jauh dalam urusan internal militer. Masyarakat juga menghendaki dilakukannya pemilihan umum. 

Melansir Jurnal Factum bertajuk “Peristiwa 17 Oktober 1925: Tentara Pretorian Moderator dengan Gerakan Anti-Parlemen pada Masa Kabinet Wilopo’, massa yang kala itu berjumlah sekitar 10 ribu orang memenuhi wilayah sekitaran gedung parlemen di Jakarta. 

Sebelum bergerak ke Istana Negara, demonstran terlebih dahulu mendatangi gedung parlemen. Mereka melakukan demonstrasi dan mengangkat poster yang menuntut dibubarkannya parlemen. Hingga akhirnya, mereka sampai ke Istana.

Presiden Soekarno menyampaikan sebuah pidato yang menyatakan bahwa dirinya tidak dapat membubarkan parlemen. Bahkan, Bung Karno juga tak berniat menjadi diktator. Selesai mendengar pidato Bung Karno yang membara, massa aksi membubarkan diri.

Massa menyatakan kekecewaannya. Ditambah lagi, orang-orang yang ada di parlemen tidak dipilih berdasarkan pemilihan umum.
 

Editor : Arif Syaefudin

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut