Adapun modus para pelaku, dengan menawarkan jasa atau open bo via aplikasi chat mesum. Setelah mendapatkan pria hidung belang, sang muncikari lalu menawarkan harga, dan setelah sepakat maka mucikari akan mengarahkan ke lokasi, yakni di rumah kontrakan yang berada di kelurahan mandi angin Kabupaten Kepahiang.
Polisi yang mendapat informasi adanya praktik prostitusi online ini, lalu melakukan penyamaran dengan masuk ke aplikasi dan akhirnya menggrebek lokasi prostitusi tersebut.
Kapolres Kepahiang, AKBP Suparman mengatakan, dari keterangan pihak kepolisian, praktik prostitusi online ini telah berlangsung beberapa bulan.
“Adapun tarif yang dipatok sekali kencan sebesar Rp400 ribu,”ujarnya, Kamis (21//102021).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta