SAAT Hari Kiamat kelak ada 7 golongan manusia mendapat naungan dan perlakukan spesial di akhirat.
Maka ini menjadi nikmat Allah Ta'ala diberikan kepada para hamba-Nya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyatakan:
“Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan, pada hari yang tidak ada satu pun naungan kecuali naungan-Nya azza wa jalla."'
Adapun 7 golongan manusia yang diperlakukan spesial di akhirat karena kecintaannya kepada Allah SWT yakni;
1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terikat dengan masjid
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bersatu dan berpisah karena-Nya
5. Seseorang yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia justru berkata, ‘Aku takut kepada Allah.
6. Seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Seseorang yang berzikir kepada Allah sendirian hingga meneteskan air mata.” (HR. al-Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)
Ustaz Abdurrahman Mubarak dalam sebuah kajian dikutip dari HijrahApp pada Jumat (15/7/2022) menyebutkan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah telah menyebutkan beberapa macam nikmat Allah subhanahu wa ta’alayang Dia berikan kepada para hamba-Nya, yaitu: Nikmat yang telah didapatkan dan telah diakui oleh hamba-Nya; nikmat yang dinantikan dan diharapkan oleh hamba-Nya; dan nikmat yang telah didapatkan, tetapi dia tidak merasakannya.
Jika Allah subhanahu wa ta’ala hendak menyempurnakan nikmat-Nya kepada seorang hamba, Dia akan membimbing hamba tersebut untuk mengakui nikmat yang telah diperolehnya, dan memberinya taufik untuk mensyukurinya. (al-Fawaid, halaman 169)
Salah satu di antara sekian banyak nikmat yang telah Allah subhanahu wa ta’ala berikan kepada kita semua adalah disatukannya hati kita di atas agama Islam, yang menjadikan kita saling bersaudara karena-Nya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkansemua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (al-Anfal: 63)
Persahabatan yang dijalani karena Allah subhanahu wa ta’ala akan mendatangkan sekian banyak keutamaan bagi seorang muslim, di antaranya adalah:
Persahabatan yang dibangun karena Allah dan di jalan Allah, adalah ikatan iman yang terkuat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Cinta karena Allah dan benci karena Allah adalah ikatan iman yang paling kuat.” (HR. ath-Thabarani, dinyatakan “hasan” oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah, no. 998)
Orang yang saling mencintai karena Allah subhanahu wa ta’ala akan mendapatkan naungan di Hari Kiamat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta