Menurut Ustaz Firanda Andirja, khutbah tersebut disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya pada saat yang sangat menegangkan. "Tatkala mereka pertama kali dimasukkan ke dalam neraka jahannam tatkala mereka telah melihat api yang menyala-nyala yang siap membakar mereka," ujarnya, seperti dikutip dari laman Firanda com pada Jumat (29/10/2021). Khutbah tersebut, benar-benar masuk ke dalam hati para pengikut Iblis. Khutbah yang mengalirkan air mata manusia kala itu. "Khutbah yang benar-benar telah menyadarkan mereka akan kesalahan-kesalahan mereka," ujar Ustaz Firanda.
Khutbah tersebut menyadarkan mereka bahwasanya selama ini mereka hanya terpedaya oleh Iblis la’natullah ‘alaihi. "Setelah ia (jin) menggoda manusia, setelah menipu mereka, setelah menjerumuskan mereka dalam neraka. setelah tercapai cita-citanya, lalu Jib pun berlepas diri dari para pengikutnya. Ia sama sekali tidak mau bertanggung jawab atas godaan-godaan yang dilancarkan kepada manusia. Bahkan jin dan golongannya sama sekali tidak mau disalahkan dan dicela. Akan tetapi ia menyuruh mereka (para pengikutnya) untuk mencela diri mereka sendiri.
Jin akan mengakui sejak dulu telah kufur atau ingkar terhadap kesyirikan yang dilakukan oleh pengikutnya. Yang lebih menjadikan para pengikutnya tersentuh, Iblis menutup khutbahnya dengan menyatakan bahwa “Sesungguhnya orang-orang zalim mendapatkan siksaan yang pedih”. Lalu Iblis menyebutkan tentang kenikmatan penduduk surga, yaitu orang-orang yang tidak mau menjadi pengikut Iblis.
Sungguh kehinaan dan kesedihan yang tidak bisa terbayangkan dalam hati para penghuni neraka tatkala mendengar khutbah dari sang pemimpin Allah mengabadikan khutbah Iblis yang sangat menyentuh tersebut dalam surat Ibrahim ayat 21-23.
وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ جَمِيْعًا فَقَالَ الضُّعَفٰۤؤُا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ اَنْتُمْ مُّغْنُوْنَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ ۗقَالُوْا لَوْ هَدٰىنَا اللّٰهُ لَهَدَيْنٰكُمْۗ سَوَاۤءٌ عَلَيْنَآ اَجَزِعْنَآ اَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَّحِيْصٍ ࣖ - ٢١
Dan mereka semua (di padang Mahsyar) berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah, lalu orang yang lemah berkata kepada orang yang sombong, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun) sedikit saja?” Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”
وَقَالَ الشَّيْطٰنُ لَمَّا قُضِيَ الْاَمْرُ اِنَّ اللّٰهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُّكُمْ فَاَخْلَفْتُكُمْۗ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍ اِلَّآ اَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِيْ ۚفَلَا تَلُوْمُوْنِيْ وَلُوْمُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ مَآ اَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ اَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّۗ اِنِّيْ كَفَرْتُ بِمَآ اَشْرَكْتُمُوْنِ مِنْ قَبْلُ ۗاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ - ٢٢
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta