Kemudian pertunjukkan juga memainkan adrenalin penonton dengan padamnya lampu secara tiba tiba dan muncullah seorang gadis pembawa Lentera dan hanya ada 1 cahaya yang terlihat. “Bersihkan jiwa kami hingga kembali menyala kembali. Nyalakan kembali welas asih dihati kami Karena kami ingin sepertiMu untuk menjadi Terang Dan sangat terang……………………….untuk menebar kebaikanMu Gusti,” adalah salah satu penggalan narasi yang teralun. Narasi ini untuk mengingatkan kita kembali berintropeksi diri akan pandemic yang melanda dan mengingat kembali kebesaran ilahi.
Diikuti dengan ramainya lagu eling eling dimainkan muncullah para pemuda seni Rupa Kie Kartun dengan gerakan yang tak beraturan dan diakhiri dengan goresan goresan kuas raksasa di atas kanvas berukuran manusia. Chune Pelukis Senior Purbalingga dengan gaya nyentriknya memberikan sentuhan akhir dengan tinta emas dan merah yang melambangkan untuk manusia “ Eling “ atau ingat kembali kepada cahaya yang berada dalam dirinya, karena cahaya adalah ada didalam manusia itu sendiri.
Editor : EldeJoyosemito