Konservasi Berbasis Budaya dan Gotong Royong Hidupkan Kembali Mata Air di Tanalum
PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id – Upaya pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal kembali ditunjukkan masyarakat Desa Tanalum, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Bersama Komunitas Patanjala dan sejumlah mitra, warga menggelar kegiatan konservasi mata air dengan mengedepankan pendekatan budaya serta semangat gotong royong.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perawatan sumber daya alam tidak hanya dapat dilakukan melalui pendekatan teknis, tetapi juga dengan menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan yang telah lama mengakar di tengah masyarakat.
Aksi konservasi dilakukan melalui dua kegiatan utama. Pertama, penanaman pohon di kawasan Mata Air Kedoya, Grumbul Lubang. Kedua, revitalisasi Sumber Mata Air Si Kopyah melalui pembangunan embung atau kolam penampung air di Grumbul Tanalum.
Pemilihan jenis tanaman dilakukan secara selektif. Selain berfungsi sebagai penjaga ekosistem dan resapan air, tanaman yang ditanam juga memiliki nilai ekonomis bagi pemilik lahan. Dengan demikian, konservasi tidak hanya berdampak pada kelestarian lingkungan, tetapi juga memberi manfaat nyata secara ekonomi bagi masyarakat.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Komunitas Patanjala, Pemerintah Desa Tanalum, PPA Gasda, Komunitas Loka Kanta, serta Karang Taruna Harapan Bangsa. Dukungan juga datang dari Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Wilayah VII Banjarnegara serta pemilik lahan yang ikut terlibat langsung dalam kegiatan konservasi.
Koordinator Komunitas Patanjala yang juga Ketua PPA Gasda, Teguh Pratomo, S.E., mengatakan kegiatan ini tidak sekadar berfokus pada penanaman pohon atau pembangunan embung semata.
“Kami melihat antusiasme masyarakat luar biasa. Ini bukan hanya tentang menanam pohon atau membuat embung, tetapi lebih kepada menyambung kembali tali kebersamaan serta menumbuhkan kembali tanggung jawab terhadap alam sebagai warisan leluhur,” ujarnya.
Editor : EldeJoyosemito