"Semoga nanti Pak Ganjar akan mengingat kami dan akan mendirikan SLB Negeri di Kabupaten Banyumas karena kami ada empat, semuanya swasta. Biar anak-anak Banyumas lebih tercover, bisa menikmati pendidikan yang layak untuk anak-anak berkebutuhan khusus," jelasnya.
Sementara itu, Ganjar menanggapi bahwasannya terkait permintaan adanya SLB Negeri di Kabupaten Banyumas bisa saja direalisasikan. Namun sebelumnya harus dihitung dulu rasio, sistem, dan kebutuhannya. Apalagi sejauh ini sudah ada beberapa SLB swata di Kabupaten Banyumas.
"Sebenarnya kita bisa hitung saja, mau SLB, SMK/SMA, semuanya sebenarnya tinggal kita hitung rasionya, sistemnya agar ada perimbangan. Kalau memang diperlukan bukan tidak mungkin. Tadi saya tawari juga, nggak ada (yang negeri), ya sudah yang ini saya negerikan boleh tidak?" Ujarnya.
Ganjar menambahkan, pada dasarnya tidak menjadi masalah apakah itu SLB negeri atau swasta. Ia lebih menitikberatkan pada akses pendidikan yang harus diberikan kepada siapa pun, terutama yang berkebutuhan khusus. Sebenarnya ada banyak cara atau sistem yang bisa dipakai untuk membantu akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
"Kalau tadi banyak kelompok tuli ya, tapi perjuangannya luar biasa karena beberapa di antaranya ada yang berprestasi bagus dan bertemu di hari anak beberapa waktu lalu. Jadi sangat memungkinkan (SLB Negeri) tinggal kita mengkalkulasi atau menghitung kondisi itu sehingga bisa masuk dalam program. Pelan-pelan di beberapa pengalaman bisa menegerikan, bisa membantu yang swasta, bisa kita kasih bantuan keuangan maupun peralatan, capacity building, training, yang penting satu saja, akses anak-anak ada. Bisa negeri bisa swasta," jelasnya.
Editor : Pepih Nurlelis