Logo Network
Network

Sejarah Hari Pramuka di Indonesia, Berawal dari Kepanduan dan Disatukan oleh Soekarno

Tika Vidya Utami
.
Minggu, 14 Agustus 2022 | 10:31 WIB
Sejarah Hari Pramuka di Indonesia, Berawal dari Kepanduan dan Disatukan oleh Soekarno
Hari Pramuka selalu diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Foto Istimewa

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Hari Pramuka selalu diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Sejarah pramuka di Indonesia sudah ada sejak zaman Hindia Belanda.

Pembentukan Gerakan Pramuka kemudian disahkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Sejarah pramuka di Indonesia sendiri berawal dari kemunculan organisasi Belanda yang bernama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. Dua tahun kemudian, NPO berubah menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Pada 1916, Mangkunegara VII selaku pemimpin Keraton Solo membentuk Javaansche Padvinders Organisatie (JPO). Setelah lahirnya JPO, muncul organisasi kepanduan lain seperti Hizbul Wathan (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), dan Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS). Penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926. 

Banyaknya organisasi pramuka Indonesia membuat Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda. Maka dari itu, KH Agus Salim kemudian memperkenalkan istilah Pandu atau Kepanduan untuk organisasi kepramukaan milik pribumi. Pada 23 Mei 1928, muncul PAPI (Persaudaraan Antar-Pandu Indonesia). Anggota PAPI terdiri atas INPO, NATIPIJ hingga PPS. 

Usai kemerdekaan Indonesia, lahirlah kepanduan yang bersifat nasional, yaitu Pandu Rakyat Indonesia dan PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini