Kisah Bapak Pramuka Indonesia yang Keliling Dunia untuk Diplomasi

DI Hari Pramuka yang jatuh pada 14 Agustus, tidak bisa dilepaskan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Sejarah mencatat Sri Sultan Hamengku Buwono IX tidak hanya sebagai Raja Keraton Yogyakarta. Tetapi Sri Sultan HB IX juga merupakan Bapak Pramuka Indonesia.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Khusus mengenai kepanduan ini, dia menyandang medali Bronze Wolf dari organisasi resmi World Scout Committee (WSC) sebagai pengakuan atas sumbangsih seorang individu kepada kepanduan dunia.
Selain sebagai Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga memiliki tugas berat di ujung berakhirnya kekuasaan Orde Lama.
Waktu itu, ketika Soeharto mengambil alih kendali pemerintahan, kepercayaan negara-negara dunia kepada Indonesia sedang berada di titik terendah. Inilah saatnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX berkeliling dunia.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX berkeliling karena satupun pemimpin dunia yang mengenal Soeharto. Indonesia sebagai negara juga sedang dijauhi karena sikap anti-asing yang sangat kuat di era akhir Order Lama.
Di saat seperti ini, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pun menyingsingkan lengan bajunya, keliling dunia untuk meyakinkan para pemimpin negara-negara tetangga bahwa Indonesia masih ada, dan Raja Keraton Yogyakarta itu tetap bagian dari negara itu. Dengan demikian kepercayaan internasional pelan-pelan dapat dipulihkan kembali.
Editor : EldeJoyosemito