JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Tiga pemain asal Indonesia sukses jadi pesepakbola di Amerika. Bahkan karena keahlian, salah satu pemain asal Indonesia dijuluki sebagai Neymar asal Indonesia.
Perlu diketahui, selama ini sangat jarang pemain asal Indonesia yang berkarier di Amerika. Apalagi, selama ini yang banyak diekspos adalah pemain yang berkiprah di Eropa.
Padahal, sebelumnya sempat ada beberapa nama yang memang pernah merumput di Benua Amerika. Sebut saja seperti Jajang Mulyana yang sempat dipinjamkan ke klub asal Rio de Janeiro, Brasil, Boavista, saat dirinya masih berseragam Persita Tangerang bertahun-tahun silam.
Selain itu, ada juga Syamsir Alam yang pernah bermain bersama klub asal Uruguay, Penarol, pada tahun 2008-2009. Ia juga diketahui pernah membela klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United.
Tapi sayang, keduanya tidak berkarier dalam waktu yang lama dan belum menorehkan prestasi yang berarti.
Meski demikian, saat ini sebenarnya ada sejumlah talenta asal Indonesia yang meniti karier sepak bola di Amerika. Usia mereka masih muda dan masih sangat potensial untuk di panggil Timnas di kemudian hari kelak.
Tiga Pesepakbola yang Jadi Pemain Sukses di Amerika
Berikut 3 pemain asal Indonesia yang sukses di sepak bola Amerika yang dilansir iNews.id.
1. George Brown
Pemain asal Indonesia yang berkiprah di Amerika adalah George Brown. Ia adalah kakak kandung dari punggawa Timnas Indonesia U-19, Jack Alan Brown ata Jack Brown.
Gelandang berusia 22 tahun itu diketahui cukup impresif di Amerika. Khususnya ketika memperkuat tim kampus Ashland University di ajang Great Lakes Intercollegiate Athletic Conference atau GLIAC.
GLIAC adalah kompetisi atletik antar perguruan tinggi di daerah Barat Amerika Serikat yang berafiliasi dengan Divisi II NCAA (National Collegiate Athletic Association). George Brown menjadi pemain tumpuan tim dan berhasil membantu Ashland University meraih gelar juara pada akhir kompetisi.
Trofi Great Lakes Intercollegiate Athletic Conference atau GLIAC yang diterima George Brown pada tahun 2021 adalah gelar kedua sepanjang keikutsertaan George di kompetisi tersebut.
Editor : Arbi Anugrah