Kedua dewan juri, baik fiksi maupun dokumenter, menghasilkan film pilihan juri atau special mention. Pada kompetisi fiksi, juri memilih film “Anggun” sutradara Sevi Aolina produksi DN Film’s SMK Darunnajah Barjarmangu Banjarnegara, sementara “Kesaksian Darsan” sutradara Annisa Rahmasari produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga dipilih juri kompetisi dokumenter.
Malam penganugerahan FPP 2022. (Foto Dok Panitia FPP)
Selain film fiksi dan dokumenter terbaik, FFP ke-16 ini juga mengategorikan film favorit penonton. Film fiksi “Kepungan” sutradara Maisaroh dan film dokumenter “Kesaksian Darsan” sutradara Annisa Rahmasari, keduanya produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga, menjadi Film Fiksi dan Dokumenter Favorit Penonton.
Pada setiap malam penganugerahan FFP, memberikan penghargaan “Lintang Kemukus”. Penghargaan ini diberikan kepada individu maupun kelompok yang secara nyata berkontribusi atas kesenian dan kebudayaan di Banyumas Raya dalam berbagai aktivitasnya.
Penghargaan “Lintang Kemukus” tradisi diterima almarhum Tuwarno, seniman tradisi asal Kabupaten Purbalingga. Sementara Tofik Suseno asal Kabupaten Cilacap menerima penghargaan “Lintang Kemukus” modern.
Direktur FFP, Nanki Nirmanto mengatakan, secara garis besar pada penyelenggaraan tahun ini terdapat peningkatan kualitas film garapan pelajar pada kategori fiksi. Namun, dia mengakui adanya keterputusan regenerasi pada sekolah yang sebelumnya memiliki ekstrakurikuler sinematografi.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi komunitas film di Banyumas Raya yakni Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, dan Banyumas. Khususnya Kabupaten Banyumas yang sampai saat ini masih absen berpartisipasi,”jelasnya.
Editor : EldeJoyosemito