Sebelum mengawali pemotongan rambut gimbal, Ganjar juga memimpin kirab budaya yang diikuti oleh warga sekitar. Kirab itu dilakukan dari Kantor Kepala Desa Dieng Kulon hingga depan gerbang Candi Arjuna.
"Event yang sangat menarik dari setiap Dieng Culture Festival ya, ada orang yang berkesenian, ada pentas tradisional, ada yang modern termasuk musik modern, ada potong rambut gimbal dan ini menarik karena wisatawannya banyak," katanya.
Dia berharap tradisi-tradisi yang ada di dataran tinggi Dieng itu bisa terus dijaga dan dikembangkan. Selain melestarikan budaya, tradisi itu juga mengundang banyak wisatawan untuk datang ke Dieng.
"Sisi lain tradisi-tradisi ini kita kembangkan menjadi satu event yang menarik untuk wisatawan bisa datang. Alhamdulillah ini masuk tahun ketiga setelah pandemi kita bisa menyelenggarakan secara luring dan antusias masyarakat yang luar biasa. Mudah-mudahan tradisinya terus berjalan dan tadi ada lho yang berasal dari luar Jawa Tengah," ujarnya.
Adapun sebelum prosesi potong rambut gimbal, 15 anak bajang itu mengikuti prosesi jamasan terlebih dahulu. Prosesi itu dilaksanakan di kompleks Darmasala. Dalam prosesi itu, Siti Atikoh Ganjar Pranowo menjadi orang pertama yang diberikan kesempatan untuk menjamas dan mendoakan kelima belas anak bajang.
Siti Atikoh berharap belasan anak bajang yang dipotong rambut gimbalnya itu anak-anak bisa sehat dan di kemudian hari menjadi anak-anak yang berbakti kepada orangtua. Juga rambutnya bisa tumbuh normal lagi dan tidak sakit-sakitan.
"Katanya kalau kayak gitu agak pusing. Ini tradisi yang turun-temurun dan anak-anak yang berambut gimbal itu hanya tertentu, tidak semua anak atau bahkan salam satu keluarga. Tradisi ini harus kita lestarikan," katanya.
Sebelumnya diberitakan ribuan wisatawan menyaksikan prosesi pemotongan rambut gimbal yang digelar di Komplek Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (3/9/2022). Ruwatan di Dataran Tinggi Dieng ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dieng Culture Festival (DCF) XIII.
Sekitar 6.000 wisatawan tampak memadati pelataran kompleks Candi Arjuna saat prosesi pencukuran anak berambut gimbal berlangsung.
Keunikan adat cukur rambut gimbal di Dieng menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik lokal ataupun mancanegara. Prosesi sakral dengan dibalut tradisi budaya lokal memberikan wawasan tentang keanekaragaman budaya Indonesia.
Editor : Arbi Anugrah