Martin mengundurkan diri dan memberikan uang untuk petualangan baru. Sementara Daniel memberikan dua hasratnya: musik dan teknologi.
Keduanya pun mencari sesuatu yang akan memberi mereka kepuasan lain yang tidak terlalu material. Sampai pada akhirnya Daniel dan Martin menyadari streaming musik memiliki potensi yang sangat besar. Dari sini kisah sukses perjalanan pendiri Spotify dimulai. Mereka akhirnya memulai startup Spotify pada 2006.
Nama Spotify muncul secara kebetulan. Saat Daniel dan Martin meneriakkan beberapa kemungkinan nama untuk bisnis streaming musik mereka, Daniel salah mendengar nama Spotify. Arti nama Spotify kemudian disimpulkan sebagai kombinasi dari dua kata Spot dan Identify.
Layanan Spotify dirilis untuk umum (hanya dengan undangan) untuk pertama kalinya pada 7 Oktober 2008 di Skandinavia, Inggris, Prancis, dan Spanyol. Pada 2009, Spotify mulai menawarkan akses gratis, namun terbatas ke layanannya di Inggris.
Ide inovatifnya berhasil meyakinkan para pemikir hebat lainnya untuk bergabung dalam proyek ini sebagai investor atau peran lain. Saat ini, Spotify tidak berhenti tumbuh karena komitmennya yang teguh terhadap inovasi dan proaktif.
Spotify pun berhasil mendominasi pasar aplikasi streaming musik global. Aplikasinya telah menjadi produk yang umum digunakan oleh orang-orang dari segala usia.
Pada 2021, Spotify beroperasi di lebih dari 180 negara, dengan pelanggan berbayar tembus 180 juta orang. Sementara itu, total pengguna aktif bulanan tercatat sebanyak 406 juta.
Dengan kesuksesannya itu, Daniel menjadi salah satu miliarder dunia. Berdasarkan data Forbes terbaru, kekayaannya tercatat sebesar 2,1 miliar dolar AS atau setara Rp31,3 triliun.
Demikian kisah sukses perjalanan pendiri Spotify. Semoga informasi ini menginspirasi.
Editor : Arbi Anugrah