JAKARTA, iNews.id - Suami mengajak berhubungan intim, tapi istri menolak karena alasan lelah. Kondisi ini sesekali mungkin pernah para istri rasakan.
Hubungan suami istri seharusnya menjadi hal indah bagi tiap pasangan. Hanya saja, tak jarang hubungan intim menjadi beban bagi istri. Ini, antara lain, karena munculnya paksaan dalam hubungan intim.
Agama Islam dengan nyata tidak mengabaikan segi-segi dari kehidupan manusia dan kehidupan berkeluarga, yang telah diterangkan tentang perintah dan larangannya. Semua telah tercantum dalam ajaran-ajaran Islam, misalnya mengenai akhlak, tabiat, suluk, dan sebagainya. Tidak ada satu hal pun yang diabaikan (dilalaikan).
Ada hadits Rasulullah SAW yang dipahami orang sebagai keseharusan perempuan untuk melayani keinginan seksual suaminya dalam kondisi apa pun atau istri tidak boleh menolak. Penolakan istri dalam hal ini dipandang sebagai nusyuz atau kedurhakaan dan itu akan dilaknat para malaikat sampai pagi.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda “Jika laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian dia (istri) menolaknya, dan suami karena itu menjadi marah, maka dia (istri) akan dilaknat (dikutuk) oleh para malaikat sampai pagi,” (HR Bukhari 4697).
Dalam hadits lain juga disebutkan, “Jika suami mengajak istrinya ke tempat tidur, maka hendaklah ia memenuhinya, walaupun sedang di dapur,” (HR Tirmidzi 1160).
Dalam buku Fiqh Perempuan karya KH Husein Muhammad, disebutkan kedua hadis tersebut tidak dapat dipahami secara sederhana dan apa adanya. Beberapa pensyarah hadis memberikan penjelasan, kewajiban istri memenuhi keinginan seksual suaminya ditujukan terhadap istri yang memang tidak mempunyai alasan apa pun untuk menolaknya.
Editor : Arbi Anugrah