get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Belanda dan Inggris Bertemu di Semifinal Euro 2024

Kisah Prajurit Kopassus Sembunyi di Tumpukan Mayat Agar Lolos Dari Serangan Belanda di Papua

Kamis, 15 September 2022 | 10:48 WIB
header img
Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tak hanya hebat dalam pertempuran, tapi juga dalam hal penyamaran. (Foto: Penkopassus).

Meski begitu, ada peristiwa menegangkan ketika nyawa Sintong nyaris saja melayang saat sebutir peluru melintas di atas kepalanya.  

Saat itu, Tim RPKAD melakukan pembersihan di dalam kota Kecamatan Warmare. Siang harinya Tim RPKAD kembali ke Manokwari.Truk yang mengangkut pasukan harus melewati daerah perbukitan yang rawan terjadi pernyergapan. 

Setelah berhenti di ketinggian, Tim RPKAD termasuk Sintong turun dari truk untuk melakukan orientasi medan. Sintong duduk bersebelahan dengan Kasi I/Intelijen Korem 171/Manokwari Mayor Vordeling yang sedang merokok. 

Tiba-tiba mereka ditembak oleh pemberontak dari jarak dekat yang hanya berjarak 6 meter dari arah jurang. Beruntung tembakan tersebut tidak mengenai kepala Sintong. Sebab pada saat bersamaan Sintong sedang menggaruk kaki yang digigit semut merah.

Sembunyi Ditumpukan Mayat

Aksi heroik juga dilakukan Prajurit Dua (Prada) Pardjo pada awal-awal perebutan Irian Barat pada 1961-1962. Peristiwa tersebut berawal ketika pasukan gabungan Kopassus bersama Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang kini bernama Korps Pasukan Khas (Paskhas) pasukan dipimpin Letnan Dua (Letda) Inf Agus Hernoto, diterjunkan ke dalam hutan rimba Papua.

Dalam upaya penyusupan, Pardjo bersama rekan-rekannya disergap pasukan Korps Marinir Kerajaan Belanda (Korps Mariniers) di daerah Fakfak. Karena kekuatan yang tak seimbang membuat pasukan gabungan terdesak. Berdasarkan instruksi yang diberikan pimpinan, jika kalah jumlah maka seluruh prajurit harus mundur ke dalam hutan.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut